11 Februari 2011

sadar, namun tak sanggup dan tak mau menyadarinya

Ketika aku belajar mencintaimu, aku belajar menerima kekurangan dan kelebihanmu.
Ketika aku belajar mencintaimu, aku belajar menyukai apa yang kau sukai dan menjauhi apa yang kau benci.
Ketika aku memutuskan mengatakan perasaanku, itu berarti aku telah siap menerima segala keputusanmu.
Keputusan untuk memelukku atau mungkin melepasku, tapi kenyataannya kau tak memelukku dan juga tak melepasku.
Apakah kamu tau bagaimana rasa hati ini?
Apakah pernah terlintas bagaimana rasanya berada diposisiku?
Saat ini aku merasa bahwa, keputusan terbaik untukmu adalah meninggalkanmu.
Tetapi apakah ini baik untukku? Tak apalah, asal kau bahagia. Bukankah banyak orang berkata "kebahagiaan terindah adalah melihat org yg kita sayang bahagia bukan??"
Aku melepasmu, bukan karena tak lagi mencintaimu. Aku tetap mencintaimu dengan segenap jiwa dan ragaku. Bahkan jika aku dapat memperlihatkan hatiku, aku akan memperlihatkannya padamu.
Aku melepasmu, bukan karena aku tak setia atau berniat berpindah ke lain hati. Aku benar benar selalu setia dan menyadari bahwa kesetiaanku kepadamu perlu sebuah pengorbanan.
Maka inilah aku, dgn segenap cinta di jiwaku membuktikan kesetiaanku melalui pengorbananku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar